Sunday, August 23, 2015

Cara Tanam Buah Naga

1. Buah Naga Cepat Tumbuh Tunas dan Panjang



Penanganan tanaman buah naga supaya cepat tumbuh tunas baru dan memanjang, dibutuhkan ketersediaan unsur N yang tinggi, jika anda menggunakan pupuk kandang, maka jenis yang paling tepat adalah yang berasal dari kotoran ayam. Bagi anda yang menggunakan pupuk kemasan, pilihlah pupuk yang memiliki unsur N lebih tinggi dari P dan K. Penanganan ini akan menghasilkan batang yang cepat tumbuh memanjang dan tumbuh tunas baru yang lebih cepat, warna terlihat lebih muda dan diameter batang akan lebih kecil dibandingkan batang buah naga yang di beri unsur P lebih tinggi dari N nya. Metode ini cocok digunakan dalam perbanyakan bibit atau pada tanaman buah naga dewasa setelah musim buah habis.

Agar Buah Naga Cepat Tumbuh Tunas dan Berbuah
2. Bibit Cepat Berbunga dan Berbuah
Penanganan bibit supaya cepat “tua” (cepat berbunga dan berbuah) dibutuhkan suplai unsur P yang lebih tinggi dari unsur N, kalau anda menggunakan pupuk kandang, jenis yang paling bagus yang berasal dari kotoran kambing. Perlakuan ini akan menghasilkan batang yang berwarna hijau lebih gelap dan diameter batang akan lebih besar dari batang yang diberi unsur N lebih tinggi dari P nya. Metode ini cocok bagi budidaya buah naga di dalam pot atau pada budidaya buah naga dewasa pada masa berbuah tiba.
  • Pada bibit, lebih baik langsung ditanam pada bedengan pada lahan , berikan pupuk kandang kotoran kambing secara merata pada bedengan.
  • Pada model Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot), ini wajib dilakukan karena yang dibutuhkan adalah tanaman buah naga yang berukuran kecil tetapi sudah berbuah.
  • Pada tanaman dewasa, pemangkasan batang ini wajib dilakukan untuk menyambut musim buah tiba, dilakukan bersamaan dengan Pemangkasan bunga
  • Anda bisa menggunakan jenis pupuk apa saja, yang dibutuhkan adalah anda tahu betul kandungan unsur-unsurnya.
  • Jika anda menggunakan pupuk kandang, pastikan pupuk kandang sudah matang / kering, akan lebih baik lagi jika di fermentasi lebih dulu.Sederhananya untuk membuat tanaman buah naga dapat berbunga dan berbuah adalah :
    1. Media tanam tidak terlalu padat (tidak lama menyimpan air)
    2. Mendapat sinar matahari yang cukup.
    3. Pemupukan yang tepat (penjelasan di atas)
    4. Pemangkasan untuk mencegah cabang terus tumbuh dan munculnya tunas baru.
    5. Sulur tidak terlalu rimbun, sehingga sulur atas tidak menutupi sulur pada bagian bawah dari sinar matahari.
    Jika 5 hal tersebut terpenuhi, tanaman buah naga anda pasti akan berbunga dan berbuah dengan baik.
    Tips Budidaya Buah Naga
    Ada beberapa faktor yang mendukung Buah Naga agar bisa berbuah besar dan lebat. Secara garis besar, akan kami ulas secara singkat, agar rekan rekan pemula bisa mengetahui secara umum cara budidaya Buah Naga yang baik. Berikut adalah tips budidaya Buah Naga :
    1. Kebutuhan umum untuk budidaya Buah Naga adalah dengan kondisi tanah berpasir, kering, cenderung merah, PH normal (6-7). Apabila syarat umum diatas belum terpenuhi, bisa dilakukan pengolahan tanah lebih lanjut sesuai dengan  kebutuhan. Misalnya apabila tanah cenderung basah/asam, maka perlu pengaplikasian Kapur/Dolomit untuk meningkatkan PH tanah. Begitu pula apabila tanahnya cenderung keras, penambahan pasir atau abu sekam juga perlu dilakukan.
    2. PH tanah normal 6-7 sangat penting dalam budidaya Buah Naga. Apabila PH cenderung asam, maka akan terjadi banyak serangan jamur yang mengakibatkan busuk akar atau batang. Kedua serapan unsur Kalium akan terhambat sehingga Buah Naga menjadi tidak maksimal (kerdil). Turunnya PH tanah bisa terjadi karena curah hujan yang tinggi dan sistem drainase yang kurang bagus, sehingga air tidak bisa cepat tersalurkan.
    3. Jumlah cabang Buah Naga yang terlalu banyak juga menyebabkan hasil produksi Buah Naga tidak maksimal. Unsur hara yang diserap pohon naga akan habis untuk memenuhi kebutuhan batangnya saja. Jumlah normal cabang sekitar 4-6 cabang/pohon.
    4. Ketika pada masa berbuah, pemotongan ujung cabang diperlukan agar cabang tidak berkonsentrasi untuk pengembangan batang. Sehingga unsur hara bisa dialihkan untuk pemenuhan pembesaran Buah Naga.
    5. Unsur Kalium sangat penting dalam proses pembentukan dan pembesaran Buah Naga. Unsur Kalium alami/organik banyak didapatkan dari Pangkal pohon pisang, serabut kelapa, organik laut, tulang ikan/hewani, daun teh dll. Bahan bahan alami tersebut diproses dengan cara fermentasi. Kalium anorganik didapat dari ZK, MKP, KNO3. Bahan Kalium bisa disemprotkan dan juga bisa ditaburkan disekitar tanaman.
    http://anomali-dunia.blogspot.com/2013/04/agar-buah-naga-cepat-tumbuh-tunas-dan.htm 


    Tutorial Penyerbukan Manual Buah Naga


    Beberapa hal yang perlu anda ketahui adalah :

    1. Waktu terbaik untuk melakukan penyerbukan adalah ketika mahkota bunga sudah mekar sempurna. Penyerbukan sebelum bunga mekar kurang bagus hasilnya, lebih baik dilakukan saat bunga sudah mekar beberapa waktu ( kuntum bungan mulai menutup ) hasilnya lebih bagus daripada diserbukkan sebelum bunga mekar sempurna.

    2. Hati-hati saat mengoleskan serbuk sari pada putik, jangan sampai tangkai putik patah akibat gerakan yang terlalu keras. Ini akan menyebabkan gagalnya penyerbukan.

    3. Bagi anda pemula, sebaiknya menggunakan kuas bersih dan kering untuk mengoleskan serbuk sari ke putik. Meskipun bisa dilakukan dengan jari tangan, tetapi tangan yang berkeringat, basah, atau tidak bersih bisa mengakibatkan gagalnya penyerbukan.

    4. Untuk kuntum bunga yang menghadap keatas, setelah anda melakukan penyerbukan sebaiknya di beri kerodong untuk mencegah terkena air hujan langsung, meskipun banyak juga yang tidak dikerodong,penyerbukan tetap berhasil.

    5. Serbuk sari bisa digunakan untuk di oleskan pada putik bunga lain, biasanya dilakukan untuk penyilangan dua jenis buah naga.

    http://www.denidi.com/2011/12/tutorial-penyerbukan-manual-buah-naga.html 


    Antisipasi Curah Hujan Tinggi Pada Buah Naga

    Dua tahun belakangan ini produksi buah naga para pekebun di Indonesia bisa dibilang tidak memuaskan (tidak maksimal) dikarenakan curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrim yang terjadi sepanjang tahun.

    Sebenarnya gangguan utama yang terjadi pada buah naga karena curah hujan yang tinggi adalah masalah kelembaban lahan dan saluran pembuangan air yang tidak lancar yang menyebabkan lebih banyak munculnya jamur, media tanam tergenang yang menyebabkab busuk batang dan pertumbuhan akar yang mengganggu. Selain itu dengan hujan yang turun terus menerus akan menyebabkan agen penyerbuk alami (seranggga, lebah, burung dll) tidak bisa aktif untuk membantu penyerbukan pada bunga buah naga.

    Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk antisipasinya supaya hasil produksi dan pertumbuhan tanamannya tetap bagus.

    1. Buatlah parit yang lebih dalam untuk saluran pembuangan air. Pastikan air yang berasal dari hujan atau penyiraman bisa langsung mengalir dan tidak menggenang terlalu lama pada media tanam buah naga.

    2. Lakukan penyemprotan pupuk dengan kadar P yang tinggi untuk mengurangi jumlah bunga rontok atau kuncup yang layu sebelum penyerbukan. Setelah terjadi penyerbukan, bungkuslah kuntum jadi tersebut dengan plastik untuk menghindari terkena air hujan langsung.

    3. Periksa secara berkala kepadatan media tanam (air yang menggenang terlalu lama bisa menyebabkan hal ini) dan perhatikan apakah akar tanaman buah naga anda tumbuh dengan baik atau tidak. Jika media terlalu padat anda bisa menggemburkan atau mengganti dengan media tanam baru yang lebih bagus.

    4. Berikan penyemprotan fungisida untuk menghalau jamur di lahan anda, dan bersihkanlah lahan dari sampah potongan cabang, rumput/gulma pengganggu. Lahan yang bersih akan terhindar dari serangan beberapa hama dan gangguan lainnya.

    5. Pada potongan bibit baru yang ditanam, curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan kebusukan, anda bisa memindahkan bibit yang ditanam pada tempat yang lebih tinggi untuk menghindari air yang menggenang.

    6. Pastikan pupuk kandang yang digunakan sudah benar-benar matang saat diberikan, jika tidak dengan turunnya hujan akan menyebabkan banyak gangguan pada tanaman buah naga.

    7. Gunakan model pemakainan ban (baca disini), atau metode lain yang intinya tanaman buah naga anda medianya lebih tinggi dari tanah sekelilingnya, air bisa langsung terbuang.

    8. Lakukan penyerbukan manual dengan tangan, karena aktifitas agen penyerbuk alami akan menurun jika turun hujan secara terus-menerus.
    http://www.denidi.com/2011/05/antisipasi-curah-hujan-tinggi-pada-buah.html 

    Cara Membudidayakan Buah Naga (Dragon Fruits)


    1. Persiapan Lahan
    Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman
    Sebulan sebelum tanam, terlebi dahulu dibuatkan lubang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga
    Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanam dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga.
    Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah.
    2. Persiapan bibit dan penanaman
    Buah naga dapat diperbanyak dengan cara :
    Stek dan Biji
    Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang  dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
    Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
    3. Pemeliharaan
    Buah Naga Merah,berbunga yang kedua kali-2Pengairan
    Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
    Pemupukan
    Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak   5 – 10 Kg.
    Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
    Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
    Pemangkasan
    Catang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.
    Jumlah cabang Buah Naga yang terlalu banyak juga menyebabkan hasil produksi Buah Naga tidak maksimal. Unsur hara yang diserap pohon naga akan habis untuk memenuhi kebutuhan batangnya saja. Jumlah normal cabang sekitar 4-6 cabang/pohon.
    Ketika pada masa berbuah, pemotongan ujung cabang diperlukan agar cabang tidak berkonsentrasi untuk pengembangan batang. Sehingga unsur hara bisa dialihkan untuk pemenuhan pembesaran Buah Naga.
    Unsur Kalium sangat penting dalam proses pembentukan dan pembesaran Buah Naga. Unsur Kalium alami/organik banyak didapatkan dari Pangkal pohon pisang, serabut kelapa, organik laut, tulang ikan/hewani, daun teh dll. Bahan bahan alami tersebut diproses dengan cara fermentasi. Kalium anorganik didapat dari ZK, MKP, KNO3. Bahan Kalium bisa disemprotkan dan juga bisa ditaburkan disekitar tanaman.
    4. Panen
    Buah Naga Merah,berbunga yang kedua kaliSetelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
    mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar
     Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram
    Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret
    Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun

Belajar Tanam Buah Naga dalam POT

1. Menyiapkan POT
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.

Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.
3. Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.

4. Penanaman Bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.

5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan .Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.

Belajar menanam buah naga

Buah naga dikelompokan kedalam keluarga tanaman kaktus. Meskipun dikenal sebagai buah dari Asia, tanaman ini aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pada tahun 1870, bangsa Perancis membawa buah naga dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di Vietnam dan Cina.
Di Indonesia, buah naga mulai populer sejak tahun 2000. Tidak jelas benar siapa yang pertama kali mengembangkannya. Diperkirakan buah naga yang masuk ke negeri kita berasal dari Thailand dan dibudidayakan oleh para pehobi tanaman secara sporadis.
Saat ini terdapat beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan. Jenis-jenisnya buah populer yaitu:
  • Hylocereus undatus kulitnya merah dengan daging buah putih
  • Hylocereus polyrhisus kulit merah dengan daging buah merah
  • Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
  • Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.
Budidaya buah naga sangat cocok dengan kondisi iklim dan alam Indonesia. Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian 0-350 meter dpl dengan curah hujan sekitar 720 mm per tahun. Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buah naga berkisar 26-36 derajat celcius.

Memilih bibit buah naga

Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
  • Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
  • Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.
  • Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
  • Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
  • Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
  • Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
  • Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.
  • Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
  • Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
  • Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
  • Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

Persiapan budidaya buah naga

Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Kali ini alamtani membahas metode budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem ini dibutuhkan tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400 bibit per hektar.

a. Pembuatan tiang panjat

Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi empat atau silinder dengan diameter sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk ‘+’. Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase sedalam 25 cm.

b. Pengolahan tanah

Setelah tiang panjat disiapkan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak ditengah-tengah lubang tanam tersebut.
Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian sebanyak  300 gram, karena buah naga memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata.
Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Kemudian siram dengan air hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah ditimbun kembali tersinari matahari dan mengering.
Setelah 2-3 hari, berikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. Biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini lubang tanam siap untuk ditanami.

Penanaman bibit buah naga

Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

Pemupukan dan perawatan

a. Pemupukan

Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur nitrogen (N). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) dan kalium (K). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.
Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

b. Penyiraman

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.

c. Pemangkasan

Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.
Panduan teknis budidaya buah naga

Pemanenan

Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti  dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.

macam - macam pupuk dan Manfaatnya

Berbagai macam pupuk dan manfaatnya :
a.    Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Pupuk organik tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Macam-macam pupuk organik adalah sebagai berikut:
1.    Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.
Beberapa kegunaan kompos adalah:
1.       Memperbaiki struktur tanah.
2.       Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
3.       Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
4.       Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
5.       Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).

2.   Pupuk Hijau               
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.

Pupuk hijau digunakan dalam:
1.       Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
2.       Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.

3.    Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.[4] Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.

Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:

1.       Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
2.       Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.

b.     Pupuk Anorganik
                Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adalah pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsur hara tertentu dalam kadar tinggi.
                Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:
1.       Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
2.       Meningkatkan produktivitas tanaman.
3.       Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
4.       Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

                Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.
                Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Pupuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
                Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
1.     Pupuk Tunggal
                Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a.    Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
-  Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
-      Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
-      Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
                Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsur yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsur nitrogen adalah pupuk urea.

Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.
-      pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan urea :
2NH3(g) +CO2(g)         CO(NH2)2(s) +H2O (l)
Pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
-      Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
-      Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
-      Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.

b.    Pupuk Posfat
Posfat (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
1.       respirasi dan fotosintesis
2.       penyusunan asam nukleat
3.       pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
4.       Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
5.       Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.

Unsur fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
-      pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
-      Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
-      Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
-      Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)

c.    Pupuk Kalium
                Fungsi kalium bagi tanaman adalah
1.       Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
2.       Mempercepat metabolisme unsur nitrogen,
3.       Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.

Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
-      pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
-      Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).


2.    Pupuk Majemuk
                Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
Kadar unsur hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).