Prediksi-Analisa-Hasil Pertandingan Belanda vs Brasil.
Cantiknya Samba melawan Agresifnya Oranye Yang Pasti Heboh.


Brasil sukses melangkah ke babak perempatfinal, setelah menghancurkan Chile 3-0, Selasa (29/6) dinihari WIB. Di babak delapan besar, tim Samba akan berhadapan dengan Belanda, yang pada pertandingan sebelumnya mengalahkan Slovenia 2-1. Tim Belanda yang permainannya sangat stabil dipastikan akan berjuang keras melawan kehebatan Tim Samba Brasil. Partandingan gaya cantik melawan gaya agresif ini pasti akan sangat menarik dan menghebohkan.
Brasil dan Belanda menuntaskan perjuangan mereka hingga menembus babak perempat final Piala Dunia 2010. Dua tim raksasa sepak bola dunia ini berhasil melewati setiap hadangan yang ditemui, mulai dari babak penyisihan grup hingga di perdelapan final, Senin (28/6/2010). Pertarungan yang akan berlangsung pada 2 Juli mendatang di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, pasti menjadi pusat perhatian karena akan mempertemukan dua tim dengan gaya sepak bola indah, jogo bonito ala Brasil versus total football milik Belanda.
Pra Pertandingan
Brasil
Brazil akan bertemu dengan Belanda pada perempat final Piala Dunia setelah meraih kemenangan secara meyakinkan 3-0 atas Chili di stadion Ellis Park, Johannesburg, Senin (Selasa dinihari WIB). Gol pada babak pertama dari bek tengah Juan dan pemain penyerang Luis Fabiano membuat tim asuhan pelatih Dunga itu unggul 2-0 sebelum Robinho memastikan tempat perempat final mereka dengan gol ketiga setelah pertandingan berlangsung satu jam. “Kami harus memperbaiki semua sektor permainan kami, tapi ini merupakan pertandingan yang bagus melawan Chili,” kata pelatih Brazil Dunga. “Kami sudah mengatakan akan mencoba bermain sepak bola terbuka yang semua orang ingin lihat. Para pemain sudah bermain baik dan banyak ke depan.” “Kami tahu Belanda tim yang sangat sulit dikalahkan dan secara teknik mereka sangat mampu, mereka memainkan sepak bola mereka seperti Amerika Selatan,” katanya.
Sementara itu Robinho mengatakan “Kami berada di jalan yang tepat dan kami bermain bagus, tapi kami masih harus mengatasi beberapa hal kecil.” Brazil akan menghadapi Belanda, yang pada pertandingan sebelumnya mengalahkan Slowakia 2-1 di Port Elizabeth. Ini merupakan kemenangan Brazil yang ke-47 dari 66 pertandingan melawan Chili, yang hanya tujuh kali menang dan merupakan pertemuan mereka yang ketiga di Piala Dunia setelah 1962 dan 1998. “Kami telah berhasil ke 16 besar, ketersingkiran tim dibenarkan, barangkali kami kalah karena kurang, tapi keperkasaan Brazil terlalu banyak bagi kami,” kata pelatih Chili Marcelo Bielsa.”Kami tidak dapat melambatkan mereka. Mengenai kelanjutan saya dalam tugas sebagai pelatih, ini bukan saat yang tepat untuk membicarakannya,” katanya.
Pelatih Brazil Dunga mengaku hujan kartu kuning pada Kaka memberi dia kekhawatiran saat tim juara dunia lima kali itu lolos ke perempat final Piala Dunia di Ellis Park, Senin (Selasa dinihari WIB). Mantan pemain terbaik dunia itu mendapat kartu kuning ketiga dia pada turnamen itu ketika Brazil menyingkirkan Chili 3-0 di babak 16 besar. Brazil melangkah mudah ke delapan besar dengan gol-gol dari Juan, Luis Fabiano, dan Robinho dan mereka akan menghadapi Belanda di Port Elizabeth hari Jumat mendatang. Pelatih Dunga mengaku kartu kuning yang beberapa kali diterima Kaka di Piala Dunia itu menyulitkan. “Ya ini suatu masalah, saya tidak ingin Kaka diskors kembali, pemain yang bermain teknik dihukum dan beberapa pemain yang melakukan pelanggaran tidak,” kata Dunga. “Ini sudah dimulai di tahapan grup, kami akan bicara dengan Kaka soal ini. Kami tidak ingin dihambat oleh masalah kartu kuning ini,” katanya.
Setelah lolos ke perempat final dengan mengalahkan Cile 3-0 Senin (28/6), pelatih Dunga dan para pemainnya menyadari bahwa tugas mereka bakal auh lebih berat saat berhadapan dengan Belanda dalam laga perempat final di Port Elizabeth, Jumat (2/7). “Kami tahu Belanda tim yang sulit dihadapi,” kata Dunga. “Sepakbola mereka sangat mirip dengan gaya Amerika Selatan. Mereka tak berusaha bertahan dan mengandalkan umpan-umpan panjang. Mereka punya kualitas teknik dan kami harus siap menghadapinya. Mereka tim yang solid.” Hingga saat ini Brasil belum menemui kesulitan berarti di Afrika Selatan. Mereka dengan mudah menjuarai Grup G dengan mengalahkan Korea Utara 2-1 dan Pantai Gading 3-1 serta bermain imbang 0-0 dengan Portugal. Di babak 16 Besar Brasil bertemu Cile, tim yang sudah sering mereka kalahkan, dan Selecao melanjutkan dominasi dengan memukul La Roja 3-0. “Kini, sebuah pertarungan antara dua tim tradisional dengan para pemain hebat,” kata kapten Brasil Lucio. “Kini, pertandingan-pertandingan bakal auh lebih berat.”Meski Belanda tak mengoleksi banyak gelar, mereka telah lama diakui sebagai salah satu kekuatan terbesar di kancah internasional.
Langkah tim Oranje di Afrika Selatan pun nyaris mulus dengan memenangi keempat pertandingan yang telah dimainkan, melawan Denmark, Jepang dan Kamerun di babak penyisihan serta Slovakia di babak 16 Besar. Empat kemenangan itu memperpanjang rekor tak terkalahkan Belanda menjadi 23 pertandingan beruntun. “Ini sebuah partai klasikdi dunia sepakbola,” kata Robinho. “Ini akan seperti sebuah partai final.” Ini akan jadi pertemuan keempat antara kedua tim di Piala Dunia dan Brasil telah memenangi dua di antaranya. Belanda memenangi laga putaran kedua pada Piala Dunia 1974 di Jerman. Tapi, Brasil membalasnya dengan kemenangan 3-2 atas Belanda pada perempat final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan mereka kembali menang lewat adu penalti dalam laga semifinal Piala Dunia 1998 di Prancis. “Kita berbicara tentang dua tim hebat dan para pemain hebat,” kata gelandang Brasil Kleberson. “Duel ini akan berat bagi kedua pihak.”
Dunga sendiri pernah merasakan langsung beratnya melawan Belanda karena ia jadi bagian dari skuad Brasil di Piala Dunia 1994 dan 1998.“Kami tahu Belanda punya tradisi bemain baik di Piala Dunia,” kata Dunga. Brasil berharap Belanda akan terus bermain menyerang dalam pertemuan di Port Elizabeth nanti sehingga mebuka ruang bagi para striker tim Samba.“Saya berharap mereka terus menyerang,” kata Luis Fabiano. “Jika mereka melakukan itu, mereka akan mengalami sejumlah risiko dan itu akan bagus buat kami.”
Menuntut Perlindungan
Dokter tim nasional Brasil, Jose Luiz Runco, mengungkapkan, gelandang Elano, belum pulih dari cedera pergelangan kaki dan bakal absen saat duel versus Belanda, di babak perempat final, melawan Belanda, Jumat (2/7/2010). Elano mengalami cedera saat duel melawan Pantai Gading, di babak penyisihan grup, 20 Juni lalu. Selain Elano, Felipe Melo dan Julio Baptista juga mengalami cedera dan belum tentu bermain melawan Belanda. “Saya tak mengatakan ia tak akan bermain lagi di Piala Dunia ini, tetapi ia tak akan siap untuk laga hari Jumat. Ia mengalami memar Minggu (lalu). Saat itu, ia mengatakan punya masalah,” ujar Runco. “Tulangnya bengkak dan kami harus melepaskan tekanan di atasnya sehingga ia tak akan melakukan apa pun di sisa pekan ini. Kami berharap, ia bisa bermain pekan depan, namun kami tak bisa mengatakan ia bisa,” tambahnya. Hilangnya Elano merupakan kerugian besar bagi Brasil. Selama Piala Dunia ini, ia bermain dua kali dan selalu mencetak gol.
Tim Brasil menuntut perlindungan yang lebih besar terhadap pemain mereka dari kekerasan oleh pemain lain di ajang Piala Dunia. Ada sedikit kekhawatiran soal kesehatan Gilberto Silva, yang mendapat hantaman pemain Korea Utara. Mantan kapten Arsenal ini kemungkinan tidak bisa bermain, dan posisinya ditempati Josue. Bagi pelatih Carlos Dunga, itu bukan masalah. Elano yang menjadi bintang lapangan tengah Tim Samba, merupakan pemain terakhir yang mengalami cedera. Pemain klub Galatasary, yang telah mencetak dua gol, diragukan bisa tampil pada perempatfinal melawan Belanda, Jumat nanti. Elano mengalami cedera pergelangan saat timnya menang atas Pantai Gading, namun kemudian absen ketika bermain imbang tanpa gol melawan Portugal dan menundukkan Chile 3-0 pada babak 16 besar, Senin. “Aku tidak mendapatkan kesempatan untuk berbicara kepada wasit (setelah insiden melawan Pantai Gading), tapi dia bahkan tidak meniup peluit untuk pelanggaran. Ada pelanggaran terhadap Robinho kemudian yang benar-benar layak harus diganjar kartu merah,” kata Elano. “Kami memiliki berbagai karakteristik di dalam tim kami, tetapi tidak ada seorang pun yang berniat melukai lawan,” tambah Elano. “Masalahnya adalah bahwa saya yang menjadi korban, karena saya tidak bisa membela tim saya. Jadi pelanggaran harus dihukum.”
Pelatih Brasil Dunga juga berpendapat, para pemainnya tidak dilindungi secara memadai dan kecewa karena Kaka mendapat kartu kuning pada babak 16 besar melawan Chile. “Para pemain yang mempertontonkan teknis dihukum, sementara mereka yang melakukan pelanggaran tidak. Ini menyedihkan,” kata Dunga. Bek tengah, Juan, yang bermain di Roma dan tahu betul betapa kasar dan kacaunya Serie A, berkeyakinan pemain seperti Elano sengaja ditargetkan. “Saya sangat menyesal bahwa seorang pemain sepak bola profesional masuk ke lapangan dengan maksud melukai seorang pemain seperti yang terjadi dengan Elano,” kata Juan. “Saya pikir tim harus bermain keras melawan Brasil karena mereka tahu bahwa Brasil tahu cara bermain sepak bola dan ketika kami bermain sedikit lebih keras, kita dihukum.”
Sementara itu, tim dokter Brasil Jose Luis Runco mengatakan Elano bisa siap bermain minggu depan jika Brasil menang lawan Belanda. Namun, dia juga mengakui ada juga kesempatan bahwa pemain tengah Galatasaray bisa melewatkan sisa turnamen. “Elano telah menjalani perawatan intensif yang dapat memakan waktu beberapa hari, minggu atau satu bulan,” kata Runco saat konferensi pers, Rabu.
Brasil
02-06-2010 Zimbabwe 0 – 3 Brasil
07-06-2010 Tanzania 1 – 5 Brasil
16-06-2010 Brasil 2 – 1 Korea Utara
21-06-2010 Brasil 3 – 1 Pantai Gading
25-06-2010 Portugal 0 – 0 Brasil
28 Juni 2010 : Brasil-Cili 3 - 0
Belanda
Tim oranye Belanda dengan pasti maju ke perempat final Piala Dunia 2010, setelah menghancurkan Slovakia 2 – 1. Gol yang di awali starter Belanda Ajen Robben yang juga bermain di Bayern Muenchen. Gol awal yang dicetak Ajen Robben membuat Belanda terus menggebu menggempur pertahanan Slovakia. Permainan gemilang Belanda ini sekaligus menguburkan keinginan Slovakia untuk maju ke babak selanjutnya.
Dengan rekor kemenangan 100 persen, Belanda adalah salah satu tim favorit Piala Dunia, tetapi pelatih Bert van Marwijk mengatakan mereka ceroboh pada waktu melawan Kamerun dan harus berbuat lebih baik saat menghadapi Slovakia. Belanda hanya membutuhkan satu poin untuk mengamankan posisi teratas di Grup E melawan Kamerun yang sudah pasti tersingkir berhasil meraih 3 poin dengan gol dari Robin van Persie dan pemain pengganti Klaas-Jan Huntelaar membalas sebuah penalti dari Samuel Eto’o.Mereka akan bertemu runner-up Grup F yaitu, Slovakia, yang menghajar juara bertahan Italia 3-2, di Durban pada hari Senin untuk lolos ke babak 16 besar.
Playmaker Belanda Wesley Sneijder bersikeras bahwa dia tidak ada persoalan dengan striker Robin van Persie, yang kecewa saat diganti di babak kedua, ketika Belanda mengalahkan Slovakia 2-1. Van Persie telah dituduh marah karena yang menyarankan dirinya diganti adalah Sneijder, bukan inisiatif pelatih Bert van Marwijk sendiri. “Robin meyakinkan saya bahwa ia tidak mengucapkan kata-kata dan saya tidak punya alasan untuk meragukan dia,” kata Sneijder, 26 tahun, yang kemudian mencetak gol kedua yang memenangkan pertandingan, satu menit setelah van Persie diganti. “Saya tidak punya masalah dengan dia dan saya tidak pernah melakukan apa yang orang tuduhkan kepada saya. Dia kecewa karena diganti, hal itu bisa dipahami. Tapi itu sebenarnya bukan masalah serius.”
Sneijder, yang telah mencetak dua gol sebagai upaya Belanda untuk memenangkan piala untuk pertama kalinya, bersikeras bahwa pasukan Belanda tidak seperti kondisi sebelumnya ada rasa kesatuan di antara mereka menghadapi juara lima kali Brasil di Port Elizabeth pada hari Jumat. “Kami akan bersatu, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk mengalahkan Brasil,” katanya. “Kami telah melupakan babak 16 besar dan kami siap 120 persen dengan penuh kegembiraan untuk melawan Brasil,” tandasnya
Kiper Belanda Maarten Stekelenburg mengaku siap menghadapi Brasil dalam perempat final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan pada hari Jumat (2/7). Stekelenburg awalnya terancam gagal menjadi kiper pertama Belanda karena sempat dicadangkan Ajax Amsterdam lantaran cedera. Tak heran pelatih Bert van Marwijk sempat meminta kiper senior Edwin van der Sar keluar dari masa pensiunnya untuk partai kualifikasi Piala Dunia.
Stekelenburg kemudian kembali ke “Oranye” saat melawan Skotlandia dan Makedonia serta membayarnya dengan penampilan bagus. “Saya tak pernah khawatir tak akan kembali (ke timnas) sebab saya tahu kemampuan sendiri yang sudah saya tunjukkan. Tahun lalu memang berat, tapi mungkin bagus untuk mental saya,” ujar Stekelenburg. Kiper berusia 27 tahun itu sudah bermain 31 kali untuk Belanda sejak menjadi cadangan Van der Sar pada September 2004. Dalam partai 16 besar lalu, Stekelenburg membuat dua penyelamatan gemilang sehingga Belanda unggul 2-1 atas Slovakia. “Pada masa krusial, dia menyelamatkan kami,” puji Van Marwijk. Penampilan gemilang Stekelenburg lalu dinilai sebagai modal kuat untuk menahan gempuran penyerang Brasil yang jauh lebih hebat ketimbang para pemain Slovakia. Dalam empat partai di Piala Dunia 2010, Belanda hanya kebobolan dua gol. Satu gol berasal dari striker Kamerun Samuel Eto’o dan berikutnya dari striker Slovakia Robert Vittek melalui tembakan penalti. Menghadapi Brasil nanti, Stekelenburg tak akan bermain setengah hati. Bahkan dia mengaku tak khawatir jika harus diusir wasit lantaran menghadang pemain yang akan menjebol gawangnya.
Hasil Belanda
- Kamerun 1 Belanda 2
- Belanda 1 Jepang 0
- Belanda 2 Denmark 0
Riwayat Pertemuan Brasil – Belanda
Secara keseluruhan, kedua negara sudah bertemu sebanyak sembilan kali dan Brasil berada di pole position. Sejak pertama kali bertarung (berdasarkan catatan FIFA) pada 2 Mei 1963 di Amsterdam dalam laga uji coba hingga sekarang, Brasil meraih tiga kemenangan, sedangkan Belanda dua kali (4 kali imbang).Hanya saja, di arena Piala Dunia, skor mereka imbang. Dari tiga pertemuan, “Selecao” dan “The Flying Dutchmen” berbagi satu kemenangan dan sekali berakhir dengan seri sehingga harus ditentukan lewat drama adu penalti.
Pertemuan pertama terjadi di Piala Dunia 1974, di mana Belanda menggasak Brasil 2-0 lewat gol Johan Neeskens dan Johan Cruyff pada putaran kedua—Belanda melaju ke final dan kalah dari Jerman Barat. Setelah itu, giliran pasukan “Samba” yang melibas “Oranje” dengan skor 3-2, di perempat final Piala Dunia 1994. Waktu itu, Branco yang jadi penentu kesuksesan Brasil lewat golnya pada menit ke-81. Sebelumnya, Brasil sudah memimpin 2-0 lewat gol Romario dan Bebeto, tetapi Belanda membalasnya berkat gol cantik Dennis Bergkamp dan Aron Winter.
Pertemuan terakhir terjadi di semifinal Piala Dunia 1998. Ronaldo sempat membawa Brasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-46, tetapi Patrick Kluivert membalasnya saat pertandingan tersisa tiga menit. Alhasil, duel terpaksa dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu, tetapi tak ada gol tambahan sehingga harus diakhiri dengan adu tendangan penalti. Dalam drama yang menegangkan ini, Brasil menjadi pemenang. Empat penendangnya (Ronaldo, Rivaldo, Emerson, Dunga, yang sekarang jadi pelatihnya) sukses menjalankan tugas mereka karena berhasil menjebol gawang Edwin van der Sar. Sementara itu, hanya dua algojo Belanda yang sukses mengoyak jala Taffarel, yaitu Frank de Boer dan Bergkamp. Dua lainnya, Phillip Cocu dan Ronald de Boer, tendangannya digagalkan sang penjaga gawang. Brasil akhirnya maju ke final, tetapi kalah 0-3 dari tuan rumah Perancis.
Pertemuan Brasil-Belanda
- Total pertemuan: 9
- Brasil menang: 3
- Imbang: 4
- Belanda menang: 2
Pertemuan di Piala Dunia (3 kali bertemu: Brasil menang 1, draw 1, Belanda menang 1)
- 1998, Marseille, 7/7/1998: Brasil 1:1 a.e.t. (1:1, 0:0) 4:2 PSO Belanda di semifinal
- 1994, Dallas, 9/7/1994: Belanda 2:3 (0:0) Brasil di perempat final
- 1974, Dortmund, 3/7/1974: Belanda 2:0 (0:0) Brasil di putaran kedua
Pertemuan di pertandingan persahabatan (total 6 kali: Brasil menang 2, draw 3, Belanda menang 1)
- 1999, Amsterdam, 9/10/1999: Belanda 2:2 Brasil
- 1999, Goiania, 8/6/1999: Brasil 3:1 (0:0) Belanda
- 1999, Salvador De Bahia, 5/6/1999: Brasil 2:2 (0:0) Belanda
- 1996, Amsterdam, 31/8/1996: Belanda 2:2 (0:1) Brasil
- 1989, Rotterdam, 20/12/1989: Belanda 0:1 (0:0) Brasil
- 1963, Amsterdam, 2/5/1963: Belanda 1:0 (0:0) Brasil
Pemain Yang bakal Bersinar
- Robinho: Bermain mengesankan saat Brasil mengalahkan Korut. Bahkan dia satu-satunya pemain yang secara reguler mengancam pertahanan tim negeri Stalinist dari Asia. Namun dia cenderung mementingkan diri sendiri. Ketika dia berupaya bermain sebagai tim, salah satu umpannya dimanfaatkan Elano menjadi gol.
- Lucio: Di tiga laga penyisihan, semua mata tertuju ke bintang-bintang Brasil di lini depan dan tengah. Kini saatnya menyaksikan kinerja Luico. Dia diharapkan mampu mengatasi gaya menyerang Cili yang relatif baru.
- Arjen Robben: Semua mata memang akan tertuju ke Robben. Dia tampil brilian sebagai pemain pengganti, ketika Belanda mengalahkan Kamerun. Ia berjanji performanya akan jauh lebih baik saat menghadapi Slowakia. Semua akan menyaksikan apa yang bisa dia lakukan.
Prediksi Menurut Koran Anak Indonesia : Belanda vs Brasil : 2 – 3
Susunan Pemain

Susunan pemain: Brasil Julio Cesar; Lucio, Juan, Michel Bastos, Maicon; Gilberto Silva, Ramires, Dani Alves, Kaka / Kleberson (81′), Robinho / Gilberto Melo (85′); Fabiano / Nilmar (76′).

Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 4-Joris Mathijsen, 3-John Heitinga, 5-Giovanni van Bronckhorst, 2-Gregory Van Der Wiel, 8-Nigel De Jong, 6-Mark Van Bommel, 10-Wesley Sneijder (Ibrahim Affelay 90′), 11-Arjen Robben (17-Eljero Elia 70′), 7-Dirk Kuyt, 11-Robin Van Persie (21-Klas Jan Huntelaar 80′)

Robinho

Fabiano. Striker Andalan Brasil yang Tampil memukau

Arjen Robben pemain Belanda yang bermain di Bayern Munchen

Wesley Sneijder, Bintang Belanda Lainnya